About Me

My photo
tak ingin melewati usia ke-27 tanpa kesuksesan.....

Followers

Total Pageviews

Monday, May 24, 2010

cinta yang sempurna

Di masa yang sangat lampau,Jauh sebelum bumi membulat,
Adalah Seorang yang tidak bisa disebut orang.
”Orang” disebut dengan nama,tetapi Dia,
NamaNya juga tidak dapat disebutkan,Karena Dia lah semua nama.
SifatNya pun tidak dapat dilukiskan, Karena Dia lah semua sifat.
Bercerita tentang Dia sangat menyulitkan,Karena kisahNya tidak berawal,
Pun tidak berakhir.
Bila air diseluruh samudra dibumi dan darah manusia berubah menjadi tinta,
Tidak akan mampu untuk menceritakan tentang Dia.
Tetapi satu hal yang aku tahu,(itupun hanya seujung kuku dari kuku terkecil)
Aku bisa menceritakan satu hal dari segala yang Dia miliki.

Dia memiliki banyak sekali ’Cinta’
Ibarat Dia bertubuh,dari ujung setiap helai rambutNya sampai ujung kakiNya penuh berisi Cinta, hembusan dan tarikan nafasNya adalah Cinta, air mata pun suaraNya adalah Cinta.
Aku percaya dari sanalah Cinta berasal,butiran Cinta paling murni dalam bentuk yang terpekat dan terMulia.
Dan cintaNya adalah keindahan yang terindah,
Keindahan yang membuat mawar malu dan dewi-dewi merebah.
Suatu hari dalam waktuNya yang tak terukur,
Dia merasa sangat mencintai, sampai Dia menangis karena sangking cintaNya.
Tidak ada yang tahu, apakah setiap hari Dia mencintai seperti hari dan waktu itu.
Tidak ada yang tahu..
Lalu CintaNya menciptakan sesuatu.
Dari CintaNya Ia memahat seorang gadis, cantik dan indah dimataNya, tidak ada gadis seperti dia.
Ia membuai gadis yang berpendar-pendar, berkelip-kelip cantik dan berkilauan, Esens dari cintaNya.
Ia menimang dengan senandung lagu cinta...melodi indah yang suci,
Seraya memandangi gadis itu dan menumpahkan semua cintaNya seakan besok tidak ada.
Gadis itu melonjak-lonjak gembira!Memandang lekat-lekat sumber kehangatan yang memeluknya dengan sangat menyenangkan dan menemukan dirinya terhanyut.
Seketika itupun gadis jatuh cinta.
Gadis memejamkan matanya menikmati hujan cinta di kepalanya, senyuman manis terlukis diwajahnya.
Waktu mengalir terlalu cepat atau terlalu lamban dan waktu seakan terhenti.
Membingkai Dia dan gadisNya yang sedang mabuk cinta.
Gadis memandang lekat wajahNya.
Dan menyadari bahwa Dia kini menangis. Belum pernah Gadis melihat Dia menangis sejak keberadaanya. AirmataNya membuat Gadis menangis juga, hatinya pun menjadi pilu.
”Kenapa menangis Cinta..?”, gadis dengan matanya yang berkaca-kaca meraih pipi Dia dengan tangan-tangan mungilnya yang berpendar.
Dia tersenyum dengan sangat indah”Karena Aku sangat-sangat mencintaimu..”jawabNya..
”Aku jugaa..”, sahut si Gadis...
Dia kemudian mendekap gadis lebih erat lagi di hatiNya dan berbisik lembut..
”Aku tahu gadisku..cintaku..kamu tidak bisa hidup tanpa Aku”
Gadis mengangguk-angguk dalam dekapanNya.
Entah mengapa gadis merasa sangat-sangat sedih, seperti sebentar lagi dia akan berpisah dengan Cintanya.
Gadis memejamkan matanya lagi dan air mata mungil seperti kristal kaca jatuh dari pelupuknya.
Sekejap kemudian, Gadis dikecup oleh CintaNya, ciuman lembut yang sangat Agung, cantik, indah, suci dan murni. Sensasi yang baru dan tidak dikenalnya.
Lalu gadis jatuh tertidur. Dalam alam tidurnya dia mendengar bisikan-bisikan cintaNya.
Tapi entah mengapa suaraNya makin jauh.Jauh..
Jauh..
”Jangan lupakan Aku..gadisku..cintaku..”
Lalu suaraNya makin tak terdengar.
Gadis tertidur dalam tidur panjangnya.
Sehari, dua hari, tiga hari sampai 2700 hari dalam kegelapan.
Sementara Dia menanti dalam hati sang gadis.
CintaNya tak berkurang.Cintanya tak berubah. Degupannya melagukan kerinduan,
Akan gadisNya yang kini berkelana di tanah ibu bumi.
Dia bersenandung:
”Gadisku..cintaku..
jangan lupakan Aku..
peliharalah ibumu dan hiasilah ibu dengan cantikmu
Temukanlah kembali..jalanmu ditanah ibu bumi,
jalanmu yang akan membawamu kembali kepadaku...
panggilah namaKu, oh cintaku..Aku merindumu..”
Gadis tak ingat.
Gadis sedang seru!
Gadis sibuk meraih-raih hangatnya cahaya matahari dengan lima jari mungilnya!”Ah..hangat ini..aku ingat!aku ingat sesuatu sehangat ini pernah memeluk-ku..tapi apa yaa??”

Dia tersenyum sejenak.
Tidak apa-apa, katanya.
Aku menunggumu selalu.

No comments:

Post a Comment