About Me

My photo
tak ingin melewati usia ke-27 tanpa kesuksesan.....

Followers

Total Pageviews

Thursday, June 3, 2010

Rumah

Mengitari kenangan setelah hampir selusin purnama
ia menyeruak menembus memori jangka panjangku
katanya, "tentu saja kita bisa."
maka aku pun percaya aku bisa
Ia bagai rumah tempat aku kembali
dengan ruangan hangat yang wangi
aku suka meringkuk di sudut ruang itu dan menangis
lalu ia akan menghampiriku
katanya, "tentu saja kau bisa."
maka aku pun percaya aku bisa

Aku tak suka mengatakannya
Tapi ada penghuni lain di rumah itu kini
berputar-putar mengelilingi ruang hangat itu
menabur bunga di sudutku
tak tersisa tempat bagiku di sana

Lalu aku bergegas pergi
Tentu saja ia melihatku, tapi dibiarkannya saja
Tak ada lagi rumah untuk kudatangi
Ah, seseorang mungkin sedang membangun satu untukku
Mungkin, di seberang sana
Maka sebaiknya kudatangi saja...
Lalu aku pun melangkah.

Sesekali aku berbalik dan memantau dari jauh
Rumah itu, yang dulu kudatangi setiap hari
Makin semerbak..
Aku tak berjejak lagi di sana.

Dandelion

kau tumbuh dengan sendirinya
kau bukan terbentuk dari tangan siapapun
hidupmu, dirimu, ragamu, milikmu sendiri
seperti dandelion di tepi jalan
rapuh dan kuyu, sepertinya
tapi kuat...
tak butuh tangan siapapun untuk memupuki
tak butuh air dari tempayan mana pun untuk menyiramnya
Kau bahkan menerima itu langsung dari langit
lalu tiba saatnya,
saat sang angin meniupmu pergi..
bukan akhir dari segalanya, tapi awal hidupmu yang baru
karena berkas-berkas dandelion rapuh yang sebenarnya perkasa itu
ditiup angin untuk menciptakan kehidupan baru..
maka sang berkas dandelion itupun tak lagi menoleh ke belakang
tapi berjuang untuk hidup barunya......
ia, menghargai penghargaan sang Penciptanya, dengan senantiasa bersedia di tiup angin, dan tetap liar di tepi jalan...
memberi filosofi berharga bagi para pejuang-pejuang hati...
kaulah dandelion itu...
dan tetaplah begitu...