About Me

My photo
tak ingin melewati usia ke-27 tanpa kesuksesan.....

Followers

Total Pageviews

Saturday, May 29, 2010

yang lalu

rasaku hambar..
apa yang kuharapkan dibalik senyum itu?
persetan!!!
tampar aku! usir dari akses pandangmu!
bahkan bunuh aku jika itu membuatmu puas, pecundang!
tapi jangan usik hatiku...

bisakah itu kulontarkan? pantaskah itu kukatakan?
mungkinkah baja berteriak pada sang penempa untuk berhenti menghujamkan pukulan?
atau marmer memohon si pematung untuk berhenti mengukir?
lalu apa yang kuharapkan?
membatu? membeku?
tapi bagaimana jika erosi tak kan dapat mengikisnya?
bagaimana jika matahari berhenti bersinar?
dan aku mati, melebur di antara bebatuan..?
sirna, dan tak terhirup?
lalu apa?
masakan kurutuki? masakan kusesali?
tapi apa?
ah... betapa egoku tak mau berkompromi, hatiku tak sudi mencair, dan lukanya tak bisa saling menjalin..
bisakah Tuhan, cukai luka ini, kataku...
agar aku menjerit, meronta, dan merasa...
karena mati rasa aku kini...

kurasa demikian sebelum hari-hari ini..
tapi lalu kuputuskan, Pedang itu cukup tajam..
untuk mengoyak keakuan, menyayat dan membakar hati yang bengkok..
lalu kuminta Ia menggantinya dengan yang baru...

aku tak pernah menangis

"Aku nggak pernah nangis."

"Mengapa tidak?"

"Aku nggak mau ada orang sakiti aku begitu."

Saya menunduk memandangnya. Persepsi dingin dalam pernyataannya sungguh menakutkan. "Apa maksudmu?"

"Aku nggak mau ada orang sakiti aku. Mereka tidak tau aku sakit jika aku tidak nangis. Jadi, mereka tidak sakiti aku. Nggak ada orang bisa membuat aku nangis. Nggak juga papaku kalau dia mencambukku. Nggak juga Tuan Collins. Kamu liat tadi? Aku nggak nangis biar dipukul pakai tongkat. Kamu liat tadi, kan?"

"Ya, aku melihatnya. Tapi, tidakkah kamu ingin menangis? Apa itu tidak sakit?"

Untuk beberapa lama ia tidak menjawab. Dipegangnya salah satu tangan saya dengan kedua tangannya. "Sakit juga." Dia mendongak. Pancaran matanya tak terbaca.


menerobos kerapuhan hati akan makna satu kata "percaya".
Bulan tenggelam surya memekik.
Gersang menikam hujan meredam.

Sementara aku?
Berjalan kecil mengitari sosoknya yang tetap diam dimana dia menempatkan dirinya sendiri.

Ku sedikit mempercepat jalanku,berlari mungkin dan berhenti ketika aku lelah.Dia tetap diam di tempatnya.

Memberikan aku minum ketika haus,memberikan aku makan ketika lapar,senyum ketika tidak ada seorangpun yang memberikannya padaku.

Kadang aku suka mengusiknya dari tempatnya,tpi dia tetap diam manis dan menikmati tempat dimana dia menempatkan dirinya.

Ku mendekatinya dan duduk diam disampingnya.dia tersenyum :)
Updated about 3 months ago · Comment · LikeUnlike
Vina Venylia Lim, Florentia Santy and Ridho Kodrat like this.
Florentia Santy
Florentia Santy
Gesss...!
March 3 at 4:58pm via Facebook Mobile
Grace Melania Siwi
Grace Melania Siwi
hehehehe :) apa cii?
March 3 at 6:28pm
Write a comment...
the past...
Share
Tuesday, February 9, 2010 at 11:11am
rasaku hambar..
apa yang kuharapkan dibalik senyum itu?
persetan!!!
tampar aku! usir dari akses pandangmu!
bahkan bunuh aku jika itu membuatmu puas, pecundang!
tapi jangan usik hatiku...

bisakah itu kulontarkan? pantaskah itu kukatakan?
mungkinkah baja berteriak pada sang penempa untuk berhenti menghujamkan pukulan?
atau marmer memohon si pematung untuk berhenti mengukir?
lalu apa yang kuharapkan?
membatu? membeku?
tapi bagaimana jika erosi tak kan dapat mengikisnya?
bagaimana jika matahari berhenti bersinar?
dan aku mati, melebur di antara bebatuan..?
sirna, dan tak terhirup?
lalu apa?
masakan kurutuki? masakan kusesali?
tapi apa?
ah... betapa egoku tak mau berkompromi, hatiku tak sudi mencair, dan lukanya tak bisa saling menjalin..
bisakah Tuhan, cukai luka ini, kataku...
agar aku menjerit, meronta, dan merasa...
karena mati rasa aku kini...

kurasa demikian sebelum hari-hari ini..
tapi lalu kuputuskan, Pedang itu cukup tajam..
untuk mengoyak keakuan, menyayat dan membakar hati yang bengkok..
lalu kuminta Ia menggantinya dengan yang baru...

Monday, May 24, 2010

Asas Good Corporate Governance

Asas Good Corporate Governance
Setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan disemua jajaran perusahaan. Asas GCG yaitu, transparasi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kesetaraan dan kewajaran diperlukan mencapai kinerja yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan.

2.4.1 Transparansi (Transparency)
Prinsip Dasar, untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk menggungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
Pedoman Pokok Pelaksanaan, (1) Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya, (2) Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota direksi dan anggota dewan komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya yang memiliki benturan kepentingan, sistem menajemen resiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadiaan penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan, (3) Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan undang-undang, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi, (4) Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proposional dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.

2.4.2 Akuntabilitas (Accountability)
Prinsip Dasar, perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Pedoman Pokok Pelaksanaan, (1) Perusahan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, (2) Perusahaan harus menyakini bahwa semua organ tugas dan tanggung jawab, dan perannya dalam melaksanakan GCG, (3) perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan. (4) Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan yang konsisten dengan nilai-nilai perusahaan, sasaran utama dan strategi perusahaan,serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward dan Punishment system). (5) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan harus berpegangan pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of cunduct) yang telah disepakati.
2.4.3 Responsibiliti (Reponsibility)
Prinsip Dasar, perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpalihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapatkan sebagian good coporate citizen.
Pedoman Pokon Pelaksanaan, (1) Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by laws); (2) Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosialo dengan antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama disekitar perusahaan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.
2.4.4 Independensi (Independency)
Prinsip Dasar, untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
Pedoman Pokok Pelaksanaan, (1) masing-masing organ perusahaan harus menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyaktif. (2) masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain sehingga terwujud sistem pengendalian internal yang efektif.
2.4.5 Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness)
Prinsip Dasar, dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senatiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaraan.
Pedoman Pokok Pelaksanaan, (1) Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing; (2) Perusahaan harus memberikan perlakuaan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan maanfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan;(3) perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, jender, dan kondisi fisik.

7 KRITERIA MEMILIH PASANGAN HIDUP YANG TEPAT

by Pastor Kong Hee

*Hey teman2, here I tag you a repost notes by my friend,Leedhea Takizawa,ir really worth to read&share walopun panjang..:p..hehe*

Apa saja yang dapat membuat hubungan berjalan baik? Apa yang harus diperhatikan dalam memilih pasangan hidup? Bagaimana kita mengetahui bahwa "dia" adalah orang yang tepat untuk dinikahi ? Anda mungkin pernah mengalami hubungan yang buruk di masa lalu; jadi kriteria apa saja yang perlu Anda temukan dalam diri si dia agar Anda tidak terjebak dalam kesalahan yang sama dan terluka lagi ?

Kriteria yang umumnya dicari adalah :
”Seseorang yang memiliki rasa humor dan dapat membuat kita tertawa”.
”Seseorang yang bertubuh atletis dan rajin berolah raga.”
”Seseorang yang menyukai traveling, shopping dan menonton pertunjukan musik.”

Itulah sebabnya mengapa kita terperangkap ke dalam berbagai masalah. Ketika berbicara mengenai seseorang yang humoris, tegap, ramah, tenang dsb kita sedang mengacu pada kepribadiannya bukan karakternya.

Seorang pembunuh berantai bisa memiliki kepribadian yang menyenangkan dengan rasa humor yang tinggi. Seorang pemerkosa pun bisa memiliki tubuh yang atletis dan suka berolah raga. Seorang psikopat bisa memiliki kepribadian yang raman dan sangat tenang. Dan seorang pelacur bisa saja menyukai traveling, shopping dan menonton pertunjukan musik.

Apakah ini berarti Anda menyukai seorang pembunuh, pemerkosa, psikopat dan pelacur ? Tentu tidak ! Akan tetapi jika Anda tidak bersedia mengubah kriteriamu dalam hal ini, maka pada akhirnya Anda akan selalu jatuh ke tangan orang yang salah.

Kunci untuk memilih pasangan hidup yang tepat adalah carilah seseorang yang berkarakter baik, bukan kepribadiannya saja yang baik. Sebab karakter akan menentukan cara ia memperlakukan dirinya, Anda dan anak-anakmu suatu hari kelak. Karakter adalah dasar dari setiap hubungan yang sehat. Hubungan itu seperti kue tart, di mana karakter adalah bahan dasarnya dan kepribadian adalah lapisan gulanya.

Ketika Anda sedang menimbang apakah si dia cocok untuk dijadikan pasangan hidup, daripada bertanya ”Apakah dia mencintaiku?” lebih baik Anda bertanya ”Seberapa mampukah si dia mencintaiku?” Jika si dia adalah seorang pemarah, jelas dia tidak memiliki kapasitas untuk mencintai Anda. Jika si dia belum dipulihkan dari luka batin masa lalunya, si dia juga sulit mencintai Anda sepenuhnya. Jika si dia tidak bertumbuh dalam Kristus, maka si dia tidak mampu mencintai Anda dengan benar. Jika si dia tidak mampu bersikap tegas terhadap campur tangan orang tuanya, maka si dia akan mengalami kendala untuk mencintai Anda.

Kita akan belajar ketujuh kriteria yang harus ada dalam diri si dia. Kriteria ini adalah karakter yang baik dalam diri seseorang.

1. Komitmen Terhadap Pertumbuhan Pribadi

Inilah kriteria utama yang perlu ada dalam diri calon pasangan hidup kita. Jika Anda mampu menemukan seseorang yang memiliki komitmen terhadap pertumbuhan pribadinya, berarti Anda telah meraih setengah dari pernikahan yang bahagia.

Jenis masalah apakah yang paling sering dihadapi oleh para pasangan ? Yang satu mau maju yang satunya tidak mau. Yang satu coba membahas persoalan yang dihadapinya, yang satunya menolak. Yang satu melihat celah yang memerlukan perbaikan, tetapi yang satunya menyangkal.

Komitmen terhadap pertumbuhan pribadi artinya :
a. Si dia bersungguh-sungguh terhadap Firman Allah dan gaya hidup yang saleh. Si dia benar-benar yakin bahwa Alkitab adalah sumber iman satu-satunya. Dia meyakini mutlak kekuatan Firman Allah. Dia bersedia hidup menurut apa yang diajarkan Alkitab seperti : Kasih, Pengampunan, Penerimaan, Saling Menghormati, Kehidupan Berkeluarga dsb (1 Yoh 4 :7,12)
b. Si dia bersedia dibantu dan menerima bimbingan. Bantuan itu bisa berupa buku-buku, kaset kotbah, seminar-seminar, dan bila perlu konseling pribadi. Amsal 12:1 berkata ”Untuk belajar, Anda harus bersedia diajar.” Tidak ada hubungan yang langgeng apabila salah satu pasangan menolak mencari bimbingan jika diperlukan. Kriteria ini harus Anda temukan sedini mungkin dalam diri si dia. Sebab dengan berjalannya waktu Anda akan menghadapi krisis dalam pernikahan, dan ketika Anda sadar bahwa si dia ternyata “tidak percaya terhadap konseling” atau malas untuk belajar dari buku tentang bagaimana agar hubungan kalian menjadi manis kembali, maka hal itu sudah terlambat.
c. Si dia harus menyadari kelemahan dan masalah emosinya. Sungguh bahaya terlibat dengan seseorang yang tidak menyadari kelemahannya dan area yang rawan masalah. Tidak ada kebohongan yang lebih menyesatkan daripada “Errrr… saya baik-baik saja! Saya tidak bermasalah; jangan kuatir”. Yakobus 5:16 berkata, agar kita dipulihkan dari segala luka yang menyakitkan, kita perlu saling mengakui kesalahan kita dan saling mendoakan. Keangkuhan dan keras kepala hádala jalan pintas menuju perpecahan.
d. Si dia harus memiliki target pribadi yang real untuk berubah. Dengan kata lain, kita dapat melihat secara spesifik perubahan positif yang terjadi pada dirinya dari waktu ke waktu. Betapa pentingnya menemukan seseorang yang bukan hanya rindu untuk bertumbuh, tetapi sungguh-sungguh melakukannya. Seorang yang tegas, beriman, berani menghadapi ketakutannya, memperbaharui pikirannya dan berdoa untuk perubahan. Ia tidak perlu didorong-dorong untuk bertumbuh. Karena ia sendiri menginginkannya. (1 Kor 9:26) Banyak sekali orang yang sekedar basa basi bilang mau berubah, tetapi ketika diperhadapkan kepada situasi yang sesungguhnya, ia menghindar. Bagaimana Anda akan berubah dalam 5 tahun mendatang ? Bagaimana dengan sifatmu yang harus dibuang ? Karakter ilahi apa yang Anda rindu untuk dikembangkan ? Setiap kita perlu bertumbuh dalam karakter, bukan hanya sebagai orang Kristen, tetapi juga sebagai seorang pribadi.

2. Keterbukaan Emosional

Hubungan yang intim tidak terjalin lewat berbagi tempat tinggal, tempat tidur, atau kamar mandi saja; tetapi dengan berbagi perasaan. Si dia harus memiliki kepekaan. Artinya si dai tahu apa yang sedang dirasakannya dan rindu berbagi perasaannya denganmu, dan tahu cara mengungkapkan perasaannya.

Banyak pria dan wanita yang tidak berbahagia karena mereka terikat dengan pasangan yang tidak mampu mengekspresikan perasaannya.

”Ayahnya tidak pernah bilang bahwa ia mengasihinya, sehingga ia pun tidak mampu berkata bahwa ia mengasihiku.” ”Dia sangat terluka oleh mantan kekasihnya, akibatnya ia sangat sulit menunjukkan perhatiannya kepadaku.” ”Tumbuh di tengah keluarga yang melecehkan membuat dia ngeri menunjukkan perasaannya.”

Jika semua yang dikeluhkan di atas itu benar, berarti mereka semua sedang kehilangan satu hal penting, yaitu : Jika si dia tidak mampu mengenali dan berbagi perasaannya denganmu, berarti si dia belum siap naik ke jenjang hubungan yang lebih intim.

Apa gunanya tinggal bersama seseorang yang perasaannya tumpul ? Tinggal bersama seseorang yang tidak mampu berbagi perasaannya sungguh tersiksa. Amsal 18:14 berkata ”Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?”

Cara lain untuk menggambarkan ”keterbukaan emosional” adalah ”kemurahan emosional” – seseorang yang bermurah kasih, membagikan kasihnya dengan tulus dan melimpah tanpa hambatan. Jika Anda hidup bersama seorang yang mudah menyatakan kasihnya dan memperlihatkan betapa ia menghargaimu, maksud saya bukan setahun sekali pada saat ulang tahun pernikahan saja, atau pada saat Anda mengancam untuk meninggalkannya. Karena itu Anda perlu berdoa untuk mendapatkan seseorang yang mampu menunjukkan kasih dan pengharapannya secara konsisten.

Keterbukaan emosional adalah hal yang vital dalam diri si dia, karena hal itu memberikan akses kepada jiwanya, menyediakan jalan menuju hatinya. Tanpa keterbukaan emosional, si dia tidak akan menjadi belahan jiwamu.

3. Integritas

Ini adalah konsistensi dari karakter. Tindakanmu cocok dengan perkataanmu. Pilihanmu cocok dengan visimu. Perilakumu cocok dengan keyakinanmu.

Agar suatu hubungan kasih dapat berjalan baik, kejujuran dan dapat dipercaya harus menjadi dasarnya. Mengetahui bahwa si dia selalu dapat dipercaya memberi rasa aman tersendiri. Jika tidak ada saling percaya, maka tidak ada hubungan. Apabila Anda selalu ketakutan jangan-jangan si dia membohongimu, hal itu aka membuatmu selalu was-was. Anda akan selalu curiga dan merasa dikhianati. Jika Anda meragukan integritas si dia, maka Anda akan kehilangan respek terhadapnya. Anda tidak dapat mempercayai perkataan dan tindak tanduknya terhadapmu.

Oleh karena itu Anda harus menemukan seseorang yang :
- Jujur terhadap dirinya sendiri
- Jujur terhadap orang lain
- Jujur terhadap Anda

4. Dewasa dan Bertanggung jawab

Banyak sekali orang yang belum siap masuk dalam suatu hubungan berkomitmen. Sekalipun mereka terlihat sangat menyenangkan, dan bahkan sangat mencintaimu, tetapi apabila si dia belum mencapai tingkat kedewasaan tertentu, maka Anda akan merasa sedang mengadopsi seorang anak daripada seorang kekasih. Pada akhirnya Anda akan merasa ”Saya sangat mencintai si dia, dan saya juga berharap si dia akan bertumbuh.”

Dari mana Anda mengetahui bahwa si dia cukup dewasa untuk memasuki suatu hubungan yang berkomitmen ?

a. Si dia mampu mengurus dirinya sendiri. Apabila si dia cukup dewasa, seharusnya ia mampu menghasilkan uang untuk membiayai hidupnya sendiri, menjaga tempat tidurnya tetap bersih, mengerti prinsip dasar kebersihan, dsb. Kebersihan jasmani adalah cerminan dari apa yang ada di dalam rohaninya. Apabila si dia penampilannya acak-acakan, kemungkinan besar di dalamnya kacau balau. Jika si dia tidak mampu mengurus dirinya, apa yang membuatmu berpikir bahwa dia sanggup memperhatikan kebutuhan emosimu ? Yang pasti orang seperti itu belum siap untuk menikah.
b. Bertanggung jawab. Kedewasaan tidak diukur dari umur, tetapi diukur dari seberapa berani ia bertanggungjawab. Penuhi segala kewajibanmu. Perkataannya harus dapat dipegang – lunasi semua tagihanmu, tepati janjimu, datang tepat waktu, jangan membuat orang kecewa dsb. Yesus berkata ”Jika ya, katakan ya! Jika tidak, tidak ! ”Tanggung jawab bukanlah konsep yang abstrak melainkan tindakan nyata. Setiap orang berhak dicintai, tetapi tidak setiap orang siap untuk memikul tanggung jawab yang dibutuhkan dalam suatu hubungan yang dewasa.
c. Menunjukkan rasa hormat. Satu-satunya cara kita mengenali seorang anak telah tumbuh besar adalah kemampuannya menunjukkan rasa hormat kepada orang-orang di sekelilingnya. Kanak-kanak tidak mengenal batas. Ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, langsung ngambek. Orang dewasa tidak bersikap buruk di tempat umum. Dari mana Anda tahu bahwa hubunganmu termasuk cukup dewasa ? Lihat seberapa peduli ia terhadap perasaanmu. Apakah si dia merendahkanmu di muka umum ? Seberapa besar ia menaruh hormat terhadap keterbatasanmu, waktu, kepemilikan dan perasaan orang lain ?

5. Memiliki Citra Diri Yang Sehat

Yesus berkata ”Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.” Artinya si dia hanya bisa mengasihimu sebesar ia mengasihi dirinya sendiri. Seorang yang citra dirinya sehat mengasihi karena ia merasa dirinya baik. Semakin sehat citra diri si dia semakin kuat hubunganmu.
Apa ciri-ciri orang yang citra dirinya sehat ?

- Ia tahu siapa dirinya di dalam Kristus. Ia memiliki pengertian yang Alkitabiah tentang posisi dan otoritasnya sebagai anak Allah
- Ia tidak melecehkan dirinya, melainkan merawat dirinya dengan baik.
- Ia tidak membiarkan orang lain melecehkan dirinya.
- Bersikap proaktif (tidak pasif)

6. Bersikap Positif Dalam Hidup Ini

Ada 2 jenis manusia di dunia ini Manusia Positif dan Manusia Negatif. Jika Anda harus menghabiskan hidupmu bersama satu di antara dua orang ini, manakah yang akan Anda pilih ? Tentu yang positif bukan ? Akan tetapi mengapa banyak di antara kita yang akhirnya mendapatkan pasangan hidup yang negatif – selalu kuatir, gelisah dan berfokus pada masalah, selalu bersungut-sungut, tidak mudah percaya dan pesimis akan masa depan.

Orang positif menciptakan hubungan yang positif. Orang yang negatif menciptakan hubungan yang negatif. Itu sebabnya jatuh cinta dengan orang yang negatif bagaikan mendengar orang yang sedang mencakar papan tulis dengan kukunya.

Kasih adalah positif. Ia tumbuh di dalam atmosfir yang positif. Ia tenggelam di dalam atmosfir yang negatif. Hubungan jauh lebih mudah dibangun dengan orang yang positif. Konflik akan lebih cepat diselesaikan, sedkit saling menyalahkan dan ada kerjasama yang baik karena kasih.

7. Ada perasaan tertarik

Sekalipun ini bukan termasuk dalam kualitas karakter, namun tanpa perasaan itu Anda tidak akan pernah mengalami jatuh cinta. Mungkinkah kita memiliki pernikahan yang bahagia dengan seseorang yang kita tidak tertarik ? Biasanya ada orang-orang yang bertanya demikian kepada saya karena mereka telah mengalaminya. Mereka mengasihi pasangannya tetapi tidak memiliki perasaan tertarik sama sekali. Secara jujur saya katakan ”Tidak mungkin” Saya tidak yakin Anda akan memiliki hubungan jangka panjang yang sehat dan romantis tanpa perasaan tertarik dengan si dia.
Jatuh cinta dengan seorang sahabat akan menjadi pengalaman yang luar biasa dalam hidup seseorang. Survey membuktikan bahwa pasangan yang menjalin persahabatan terlebih dahulu sebelum mereka meningkat ke hubungan yang romantis akan mengalami pernikahan yang lebih sukses dan memuaskan.


Semoga bermanfaat!!! thanks


Have fun reading :)

cinta yang sempurna

Di masa yang sangat lampau,Jauh sebelum bumi membulat,
Adalah Seorang yang tidak bisa disebut orang.
”Orang” disebut dengan nama,tetapi Dia,
NamaNya juga tidak dapat disebutkan,Karena Dia lah semua nama.
SifatNya pun tidak dapat dilukiskan, Karena Dia lah semua sifat.
Bercerita tentang Dia sangat menyulitkan,Karena kisahNya tidak berawal,
Pun tidak berakhir.
Bila air diseluruh samudra dibumi dan darah manusia berubah menjadi tinta,
Tidak akan mampu untuk menceritakan tentang Dia.
Tetapi satu hal yang aku tahu,(itupun hanya seujung kuku dari kuku terkecil)
Aku bisa menceritakan satu hal dari segala yang Dia miliki.

Dia memiliki banyak sekali ’Cinta’
Ibarat Dia bertubuh,dari ujung setiap helai rambutNya sampai ujung kakiNya penuh berisi Cinta, hembusan dan tarikan nafasNya adalah Cinta, air mata pun suaraNya adalah Cinta.
Aku percaya dari sanalah Cinta berasal,butiran Cinta paling murni dalam bentuk yang terpekat dan terMulia.
Dan cintaNya adalah keindahan yang terindah,
Keindahan yang membuat mawar malu dan dewi-dewi merebah.
Suatu hari dalam waktuNya yang tak terukur,
Dia merasa sangat mencintai, sampai Dia menangis karena sangking cintaNya.
Tidak ada yang tahu, apakah setiap hari Dia mencintai seperti hari dan waktu itu.
Tidak ada yang tahu..
Lalu CintaNya menciptakan sesuatu.
Dari CintaNya Ia memahat seorang gadis, cantik dan indah dimataNya, tidak ada gadis seperti dia.
Ia membuai gadis yang berpendar-pendar, berkelip-kelip cantik dan berkilauan, Esens dari cintaNya.
Ia menimang dengan senandung lagu cinta...melodi indah yang suci,
Seraya memandangi gadis itu dan menumpahkan semua cintaNya seakan besok tidak ada.
Gadis itu melonjak-lonjak gembira!Memandang lekat-lekat sumber kehangatan yang memeluknya dengan sangat menyenangkan dan menemukan dirinya terhanyut.
Seketika itupun gadis jatuh cinta.
Gadis memejamkan matanya menikmati hujan cinta di kepalanya, senyuman manis terlukis diwajahnya.
Waktu mengalir terlalu cepat atau terlalu lamban dan waktu seakan terhenti.
Membingkai Dia dan gadisNya yang sedang mabuk cinta.
Gadis memandang lekat wajahNya.
Dan menyadari bahwa Dia kini menangis. Belum pernah Gadis melihat Dia menangis sejak keberadaanya. AirmataNya membuat Gadis menangis juga, hatinya pun menjadi pilu.
”Kenapa menangis Cinta..?”, gadis dengan matanya yang berkaca-kaca meraih pipi Dia dengan tangan-tangan mungilnya yang berpendar.
Dia tersenyum dengan sangat indah”Karena Aku sangat-sangat mencintaimu..”jawabNya..
”Aku jugaa..”, sahut si Gadis...
Dia kemudian mendekap gadis lebih erat lagi di hatiNya dan berbisik lembut..
”Aku tahu gadisku..cintaku..kamu tidak bisa hidup tanpa Aku”
Gadis mengangguk-angguk dalam dekapanNya.
Entah mengapa gadis merasa sangat-sangat sedih, seperti sebentar lagi dia akan berpisah dengan Cintanya.
Gadis memejamkan matanya lagi dan air mata mungil seperti kristal kaca jatuh dari pelupuknya.
Sekejap kemudian, Gadis dikecup oleh CintaNya, ciuman lembut yang sangat Agung, cantik, indah, suci dan murni. Sensasi yang baru dan tidak dikenalnya.
Lalu gadis jatuh tertidur. Dalam alam tidurnya dia mendengar bisikan-bisikan cintaNya.
Tapi entah mengapa suaraNya makin jauh.Jauh..
Jauh..
”Jangan lupakan Aku..gadisku..cintaku..”
Lalu suaraNya makin tak terdengar.
Gadis tertidur dalam tidur panjangnya.
Sehari, dua hari, tiga hari sampai 2700 hari dalam kegelapan.
Sementara Dia menanti dalam hati sang gadis.
CintaNya tak berkurang.Cintanya tak berubah. Degupannya melagukan kerinduan,
Akan gadisNya yang kini berkelana di tanah ibu bumi.
Dia bersenandung:
”Gadisku..cintaku..
jangan lupakan Aku..
peliharalah ibumu dan hiasilah ibu dengan cantikmu
Temukanlah kembali..jalanmu ditanah ibu bumi,
jalanmu yang akan membawamu kembali kepadaku...
panggilah namaKu, oh cintaku..Aku merindumu..”
Gadis tak ingat.
Gadis sedang seru!
Gadis sibuk meraih-raih hangatnya cahaya matahari dengan lima jari mungilnya!”Ah..hangat ini..aku ingat!aku ingat sesuatu sehangat ini pernah memeluk-ku..tapi apa yaa??”

Dia tersenyum sejenak.
Tidak apa-apa, katanya.
Aku menunggumu selalu.

Prinsip Good Corporate Governance

Prinsip Good Corporate Governance
Good Corporate Governance pada badan usaha manufaktur, perbankan, dan jasa keuangan lain(2008:36) mengungkapkan bahwa Good Corporate Governance diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisiensi, transparan dan konsisiteet dengan peraturan perundang-undangan. Penerapan Good Corporate Governance perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara, dan perangkat sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha.
Prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh masing-masing pilar adalah sebagai berikut:
1 Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan perundang-undangan yang menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan peraturan perundang0undangan dan penegak hukum secara konsisten (cinsitent law enforcement).
2 Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan Good Corporate Governance sebagai pedoman dasar pelaksanaan usaha.
3 Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang terkena dampak dari keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan melakukan kontrol sosial (social control) secara obyaktif dan bertanggung jawab.

Pengertian Good Corporate Governance

Pengertian Good Corporate Governance
Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (input, Proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Good Corporate Gorvernance dimasukkan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalaha-kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat di perebaiki dengan segera. Penertian ini dikutip dari buku Good Corporate Governance pada badan usaha manufaktur, perbankan dan jasa keuangan lainnya (2008:36)
Rogers W’ O Okot Uma dari common wealt secertariat london (ndraha 2003:629) mendefinisikan Good Governance sebagai, “compressing the prossesing and structure guides political and sosial economic relationship, with patricular reference to commitment to democratic values, norms and honest business” atau mempersingkat proses struktur yang mengatur hubungan ekonomi, sosial dan politis dengan acuan tertentu untuk memenuhi nilai-nilai demokratis, norma-norma dan bisnis yang sehat.
Tim GCG BPKP mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai suatu komitmen, aturan main serta praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika.
Dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor: Kep-117/M-Mbu/2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dijelaskan bahwa, Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka penjang dengan memperhatikan stakeholder lainnya berlandaskan peraturan,perundangan dan etika. Dari pengertian diatas terdapat berapa hal penting yang terkandung dalam Good Corporate Governance, antaralain adalah:
1 Efektivitas yang bersumber dari budaya perusahaan, etika, nilai, sistem, proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi perusahaan yang bertujuan untuk mendukung dan mendorong pengembangan perusahaan, pengelolaan sumber daya dan resiko secara lebih efektif dan efisien, pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya
2 Seperangkat prinsip, kebijakan manajemen perusahaan yang diterapkan bagi terwujudnya operasional perusahaan yang efisien, efektif dan profitable dalam menjalakan organisasi dan bisnis perusahaan untuk mencapai sasaran strategis yang memenuhi prinsip-prinsip praktek bisnis yang baik dan penerapannya sesuai dengan peraturanyang berlaku, peduli terhadap lingkungan dan dilandasi oleh nila-nilai sosial budaya yang tinggi.
3 Seperangkat peraturan dan sistem yang mengarah kepada pengendalian perusahaan bagi penciptaan pertambahan nilai bagi pihak pemegang kepentingan (pemerintah, pemegang saham, pimpinan perusahaan dan karyawan) dan bagi perusahaan itu sendiri.
Menurut Kartiwa (2004:7.8) terdapat dua prespektif tentang Good Corporate Governance yaitu:
1 Prespektif yang memandang Corporate Governance sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan.
2 Prespektif yang lain Good Corporate Governance menekankan pentingnya pemenuhan tanggung jawab badan usaha sebagai entinitas bisnis dalam masyarakat dan stakeholders.

Friday, May 21, 2010

Semua terjadi kr suatu alasan

Semua terjadi kr suatu alasan

Dr 43.000 pelamar, kmdn 10.000 org, n kini aku menjd bag dr 100 org yg berkumpul unt penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi , latihan ketangkasan , percobaan mabuk udara.

Siapakah di ant kami yg bisa melewati ujian akhir ini?

Tuhan, biarlah diriku yg terpilih, begitu aku berdoa.

Lalu tibalah berita yg menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah.

Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi.

Rasa percaya diriku lenyap, n amarah menggantikan kebahagiaanku.

Aku mempertanyakan semuanya. Knp Tuhan? Knp bkn aku? Bag diriku yg mana yg krg? Mengapa aku diperlakukan kejam?

Aku berpaling pd Ayahku. Ktnya “Semua terjadi kr suatu alasan.”

Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman2 unt melihat peluncuran Challanger.

Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku unt terakhir kali.

TUHAN, Sebnrnya aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dlm pesawat itu.

Knp bkn aku?

73 detik kmdn, Tuhan menjwb semua pertanyaanku n menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak, n
menewaskan semua penumpang.

Aku teringat kata2 ayahku,”Semua terjadi krn suatu alasan.”

Aku tdk terpilih dlm penerbangan itu, wlpun Aku sgt menginginkannya kr TUHAN memiliki alasan lain unt kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dlm hdp. Aku tdk kalah; aku seorg pemenang.

Aku menang krn aku tlh kalah. Aku, Frank Slazak, msh hidup unt bersyukur pd Tuhan kr tdk semua doaku dikabulkan.

Ternyata, TUHAN mengabulkan doa kita dg 3 cara :

1. Apabl TUHAN mengatakan YA; mk kita akn MENDAPATKAN APA YG KITA MINTA,
2. Apabl TUHAN mengatakan TIDAK; mk kita akn mendptkan yg LEBIH BAIK,
3. Apabila TUHAN mengatakan TUNGGU; mk kita akn mendptkan yg
TERBAIK sesuai dg kehendak- NYA.

TUHAN tdk pernah terlambat, DIA jg tdk ter-gesa2.. DIA selalu
tepat waktu.

percaya

Menerobos kerapuhan hati akan makna satu kata "percaya".
Bulan tenggelam surya memekik.
Gersang menikam hujan meredam.

Sementara aku?
Berjalan kecil mengitari sosoknya yang tetap diam dimana dia menempatkan dirinya sendiri.

Ku sedikit mempercepat jalanku,berlari mungkin dan berhenti ketika aku lelah.Dia tetap diam di tempatnya.

Memberikan aku minum ketika haus,memberikan aku makan ketika lapar,senyum ketika tidak ada seorangpun yang memberikannya padaku.

Kadang aku suka mengusiknya dari tempatnya,tpi dia tetap diam manis dan menikmati tempat dimana dia menempatkan dirinya.

Ku mendekatinya dan duduk diam disampingnya.dia tersenyum :)